Setelah kesuksesan album pertama tadi, SLANK jadi
sering tampil di berbagai acara. Mulai dari acara Kampus, Televisi,
hingga panggung luar Kota. Berkat keterampilan dan penguasaan studio,
maka banyaklah eksperimen - eksperimen tak terduga yang tercipta di
SLANK formasi 13 ini. Namun dalam perjalanan SLANK yang bisa dibilang
langkah baru SLANK ini, masih saja terjadi beraneka masalah yang
melanda SLANK. Mulai dari keributan antara Indra dan Pay yang berebut
mengisi permainan melodinya di lagu - lagu SLANK, (kalau mereka udah
berantem,yang jadi penengahnya adalah Bimbim) Hingga kejadian yang
kurang diketahui publik, yaitu hengkangnya Pay dari SLANK formasi 13
karena kesibukannya ngebecak atau membantu Musisi lain. Namun
karena bujuk rayu para Personil SLANK yang lain, akhirnya Pay dapat
mengubah niatannya tersebut. Hikmah dari kejadian tersebut adalah,
terciptanya sebuah lagu SLANK yang sangat melegenda dan hingga saat ini
telah dibuatkan 5 versi oleh SLANK, dan Versi disco yang diremix oleh
DJ Asoen yang terdapat di album Slank Party Nonstop DJ Remix, yaitu
lagu 'Terlalu Manis'.
Selain itu, Bimbim juga hendak menuturkan mimpinya lewat sebuah lagu. Tidak mau kalah dengan Amerika yang punya American Dreams, Bimbim juga punya mimpi Indonesian Dreams. Bimbim
bertanya kepada Indra Q, "Ini lagu enaknya tentang apa ya liriknya?,"
Kemudian Indra Q menjawab, "PLANET X, planet punya kita sendiri,"
Berkat segala kekompakan mereka tersebut, terciptalah sebuah lagu yang
menjadi nama sebuah Komunitas Anak muda kreatif yang sering nongkrong
di Jl.Potlot 14, hingga menjadi Manajemen SLANK hingga saat ini, yaitu
lagu 'Pulau Biru'. Beragam lagu yang tercipta di tahun pertama kejayaan
SLANK tersebut kemudian dirangkum dalam sebuah album yang diberi judul 'KAMPUNGAN'.
Album dengan desain cover yang sangat berbeda dari yang lain. Kalau
biasanya cover album berbahan kertas, kali ini SLANK membuat cover
album berbahan kain yang tentunya dapat disetrika. Album ini berisi 12
Lagu yang di dalamnya juga terdapat sebuah lagu anak - anak yang
dinyanyikan SLANK dengan iringan Piano yang dimainkan Indra Q serta
dengkuran dari Si To' yang merupakan Office Boy Jackson studio tempat
SLANK rekaman. Banyak yang mengira kalau suara dengkuran tersebut
adalah suara dengkuran Indra, tapi sebenarnya bukan. Hingga saat ini
pun, To' masih belum mempercayai kalau itu adalah suara dengkurannya.
Dalam album yang desain cover penuh kecerahan yaitu pilihan warna
merah hati sebagai warna dasarnya ini juga memuat beraneka lagu yang
bisa dibilang berani. Dimana SLANK memasukkan beraneka lagu dengan
lirik yang terkesan merupakan luapan emosi dari para Personil SLANK,
dan di album ini juga terdapat sebuah lagu yang kena sensor sehingga
judulnya menjadi 'An +.=+.’~>'. Di lagu ini, Alm.Andy Liany juga
turut membantu ngebacking vocalnya Kaka. Tak hanya lagu 'An
+.=+.’~>, salah satu lagu yang ikut disensor adalah lagu 'Bali
Bagus' yang salah satu liriknya ditiban suara 'tiiiiiiiit'. Dengan lagu
andalan berjudul 'Mawar Merah' yang kemudian diedarkan dalam bentuk
kaset dan compact dis (CD) pada Desember 1991, album ini pun berhasil
meraih Penghargaan penjualan album terbaik 1991 - 1992 kategori Pop
Rock dalam BASF Awards.
Selepas album kedua tersebut, SLANK semakin laris di dunia musik
Indonesia. SLANK sering mendapat panggilan untuk tampil di berbagai
Kota di Indonesia yang salah satunya adalah Bali. Di kota ini, SLANK
mulai mengenal barang haram yang pada akhirnya menjadi sumber
perpecahan SLANK formasi 13. Ketika tampil di Bali tentu saja para
Personil SLANK tidak menyia - nyiakan kesempatan untuk menikmati
indahnya alam Indonesia. Seusai konser, masing - masing dari mereka
beranjak untuk menikmati suasana Pantai Bali yang tersohor hingga ke
belahan dunia manapun. Ketika itu Kaka dan Bimbim sedang menikmati
panasnya matahari dengan berjemur di bawahnya. Belum begitu lama mereka
berjemur, tiba - tiba datang seseorang yang diketahui bernama 'Ca',
yang merupakan salah satu Slankers asal Jawa Tengah yang sedang mencari
penghasilan di tanah Bali. Selain itu, Kaka dan Ca juga sudah saling
mengenal. Maka Kaka pun mengenalkan Ca pada Bimbim. Sayangnya, saat itu
Ca tak hanya mengenalkan dirinya saja. Ca juga memperkenalkan salah
satu 'barang' bernama Putaw yang ketika itu dibilang barang baru dan
meminta Kaka dan Bimbim untuk mencobanya. Kaka dan Bimbim yang tidak
mengenal tentang barang tersebut sempat menolak untuk tidak
menggunakannya. Namun berkat bujuk rayu dan peragaan pemakaian barang
tersebut yang dilakukan oleh Ca, pada akhirnya Kaka dan Bimbim pun
tertarik karena merasa penasaran. Ketika itu Kaka dan Bimbim membuat
kesepakatan yaitu Kaka menggunakan barang tersebut persis seperti yang
diperagakan Ca, tapi Bimbim wajib menggunakannya juga. Selesai
menggunakannya, Kaka langsung berlari ke toilet dan memuntahkan semua
kunyahan makanan yang paginya dia makan. Bimbim yang melihat reaksi
Kaka tersebut sempat enggan untuk ikut mencoba. Namun karena sudah
sepakat dengan Sepupunya tersebut, Bimbim pun ikut menggunakan barang
haram tersebut.
Untuk percobaan pertama Ca tidak memungut biaya sama sekali untuk
barang yang mereka masukan ke tubuh lewat hidung tersebut. Tapi begitu
Kaka dan Bimbim merasa penasaran dan seakan membutuhkan barang itu
lagi, Ca pun memasang tarif untuk Putaw tersebut. Mau tidak mau Kaka
dan Bimbim pun membayar untuk barang yang pada akhirnya menyebabkan
mereka kecanduan itu. Sepulang ke Jakarta, barang haram itu pun menarik
minat anak nongkrong di Potlot lainnya. Tak terkecuali para Personil
SLANK yang lain. Tapi tidak semua anak Potlot menggunakan barang haram
itu. Pay yang merupakan gitaris SLANK saat itu juga menjadi Personil
SLANK terakhir yang ikut - ikutan karena merasa penasaran dengan apa
yang dirasakan teman - temannya setelah menikmati Putaw. Dari sinilah
mulai terlihat kekacauan di tubuh SLANK. Ketika sedang sakaw atau
sedang membutuhkan Putaw, para Personil SLANK terlihat sangat berbeda
dari biasanya. Meski begitu, mereka tetap berusaha untuk
mempersembahkan karya - karya bagi para Slankers yang menantikan album
mereka berikutnya. Bisa kita lihat sendiri, terjadi keterlambatan
peluncuran album ke - 3 SLANK. Kalau sebelumnya SLANK meluncurkan album
ke - 2 tepat setahun setelah album pertama, untuk album ke - 3 ini
SLANK membutuhkan waktu 2 tahun untuk merampungkan album yang pada
akhirnya diberi nama
'PISS' yang merupakan plesetan dari kata 'Peace' yang berarti Damai.
Keunikan yang terdapat di album yang cover depannya menampilkan
sesosok tubuh Pria bertelanjang dada ini, SLANK terlihat semakin
slenge'an. Ketika itu, model pria yang berpose telanjang dada dengan
memakai kalung berlambang PISS yang merupakan ide kreatif dari Bimbim.
Keunikan lain yang terdapat di album ini adalah cover dalamnya yang
memuat Kartu Tanda Penduduk (KTP) para Personil SLANK. Dalam album ini
terdapat sebuah lagu yang mengisahkan tentang salah satu permainan yang
gemar digemari anak - anak saat itu, yaitu 'Main Monopoli'. Masih
slenge'an? Tentu saja, bahkan bisa dibilang SLANK makin slenge'an.
Dapat kita dengar sendiri di lagu berjudul 'CEKAL'. Di awal lagu
tersebut terdengar suara bising serutan gergaji yang berasal dari
keisengan Indra Q pada saat merekam lagu tersebut. Indra Q saat itu
menggergaji salah satu kursi yang terdapat di Jackson Studio hingga
terbelah dua. SLANK juga masih mengajak beberapa Musisi dalam
penggarapan album PISS yang kemudian menjadi jargon SLANK untuk
meneriakkan perdamaian di setiap penampilanny tersebut. Lagu berjudul
'Tepi Campuhan' SLANK dibantu oleh Rere yang memainkan salah satu
Perkusi, yaitu Jimbe. Rere merupakan drummer dari grup musik Grass
Rock, dan saat ini tergabung dalam grup musik Black Out. Dengan
mengandalkan lagu 'Mau (Beli) Tidur) dan Kirim aku bunga, SLANK pun
berhasil meraih penghargaan BASF Selling Album 1992-1993 kategori Rock
Alternatif.
Selepas album tersebut, SLANK mengalami permasalahan dengan Boedi
Soesatio yang merupakan Produser SLANK saat itu. Dampak dari
perselisihan tersebut adalah keputusan SLANK untuk melakukan reformasi
dengan berdiri sendiri. SLANK memilih jalan baru dalam bermusik, yakni
menjadi indie label tepatnya pada tahun 1994. Selepas dari Boedi
Soesatio, akhirnya SLANK menggaet salah seorang yang dekat dengan
mereka dan juga merupakan mantan Personil SLANK, yaitu Denny BDN (Bang
Denny) untuk mengurusi Manajemen yang mengurusi segala urusan SLANK
yang diberi nama
Pulau Biru Production. Seperti yang kita ketahui bersama, Pulau Biru merupakan salah satu judul lagu yang terdapat di album
Kampungan, dan menjadi nama untuk Komunitas anak Potlot. Selain itu, SLANK juga mengusung bendera rekaman baru, yakni '
Piss Record'.
Dengan berdiri sendiri, SLANK terus berusaha untuk tidak
mengecewakan Slankers. Dengan bermodalkan uang sendiri, SLANK
mempearsiapkan album ke - 4nya dengan melakukan penyegaran yaitu
melakukan prosses rekaman di 3 tempat berbeda, yakni di Pondok Nurul
(Puncak, Jawa Barat), Cibubur, dan bangunan bekas sekolah milik Bunda
Iffet yang terletak di Jalan Potlot. Bangunan bekas Sekolah tersebut
direlakan oleh Bunda untuk dibongkar dan dibangun ulang menjadi studiio
untuk SLANK melakukan rekaman. Bagi yang ingin mengetahui bagaimana
proses pembuatan album yang pada akhirnya diberi judul '
Generasi Biroe'
ini, bisa melihat sendiri kronologi yang diilustrasikan oleh Dimas Jay
yang terdapat dalam cover album yang logo depannya dibuat oleh Bongky
ini. Dengan memperkenalkan lagu 'Kamu Harus Pulang', album ini pun
medapat Penghargaan Double Platinum album dalam BASF Awards, untuk
kategori penjualan album Rock terlaris tahun 1994 - 1995. Selain itu,
salah satu lagu berjudul 'Terbunuh Sepi' yang video klipnya
disutradarai oleh Gusti Hermansyah dari Djerit Sinema ini juga berhasil
meraih Penghargaan sebagai Video Klip Favorit dari VMI (Video Musik
Indonesia) 1994/1995 dan Video Klip Terbaik Sepanjang Tahun 1995/1996.
Meski para Personil SLANK masih diselimuti barang haram narkoba,
namun SLANK masih bisa menunjukkan profesionalismenya dengan kembali
mengeluarkan album baru. Album ke - 5 SLANK ini diberi judul '
Minoritas'
dengan lagu 'Bang Bang Tut' sebagai lagu andalan. Video klip untuk lagu
Nyonyo Esha yang menampilkan para Personil SLANK serasa berada di dunia
ini, berhasil mendapatkan Penghargaan sebagai Video Klip Terbaik dari
aVMI (Vide Musik Indonesia) Tahun 1995/1996. Di album ini juga terdapat
sebuah lagu berjudul 'Tut Wuri Handayani' yang merupakan kisah anak
sekolah. Selain itu, terdapat pula sebuah lagu yang di dalamnya hanya
diisi oleh suara Bimbim seorang yaitu lagu 'Bidadari Penyelamat'.
Keunikan yang terdapat di album ini adalah lirik yang tertempel
dicovernya yang ditulis terbalik. Jadi dibutuhkan sebuah cermin untuk
membaca lirik lagu di album Minoritas ini.






Lama kelamaan, pengaruh barang haram yang menyelimuti para Personil
SLANK semakin membuat mereka tidak terkendali. Aroma keretakan antar
Personil SLANK mulai terlihat setelah dirilisnya album Minoritas
tersebut. Masing - masing Personil kerap mengalami perselisihan dan
menunjukkan sikap apatis atau tidak peduli. Selain itu, masing – masing
personil SLANK juga memiliki kesibukan sendiri yang semakin membuat
mereka kurang membagi waktu untuk SLANK. Kekompakan antar Personil
SLANK semakin tidak bisa dipertahankan. Hingga pada akhirnya, Bimbim
selaku
leader memutuskan agar SLANK vakum untuk beberapa saat
untuk membangun kembali keserasian antar Personil. Namun tanpa diduga,
dalam masa vakum tersebut Bimbim melayangkan surat pemecatanya kepada 3
Personil SLANK yaitu Bongky, Indra Q, dan Pay. Formasi 13 yang begitu
solid, dan sering dibilang
formasi ajaib dan menciptakan beragam fenomena itu pada akhirnya harus bubar juga.