"Apa artinya dunia bila kau tak senyum? Tanpa cintamu aku pasti MATI...." Seperti petikan lirik lagu Slank berjudul #1 yang terdapat di album Virus tadi, mungkin itulah ungkapan yang tepat untuk mewakili perasaan Slank terhadap Bunda Iffet Veceha Sidharta.
Hari ini atau tepatnya Minggu,12 Agustus 2012 merupakan tahun ke-75
bagi Bunda Iffet yang merupakan istri dari Bapak Sidharta M.Soemarno
menghirup nafas di dunia ini. Seakan tak kenal lelah, sang Ibu yang
memiliki sebutan 'Rock N' ROll Mom' ini masih terus mendampingi
Slank karena tanggung jawabnya tak akan selesai hingga nafasnya
terhenti. Dengan wajah ceria menggambarkan kebahagiaan, seorang Ibu yang
tampak awet muda tersebut terlihat selalu membagi kebahagiaannya dengan
melemparkan senyum ke setiap orang yang berada di sekitarnya. Wanita
yang selalu ada di samping Slank dan kerap memberi nasihat bijak untuk
Slank dan Slankers
itu nampak ramah kala menyapa para penggemar grup musik anak - anaknya
yang hampir setiap hari hadir menyambangi kediamannya yang terletak di Jl.Potlot III no.14, Jakarta Selatan.For Some Info: Sebutan Rock N' Roll Mom tersebut bersumber dari ucapan Bimbim, ketika Bunda Iffet memamerkan celana blue jeans yang dikenakannya di sebuah kamar hotel sewaktu Slank akan melangsungkan konser di Hongkong.
Di usianya yang sudah tidak muda lagi, Bunda Iffet masih disibukkan dengan segala kegiatan Slank. Mulai dari manajemen, hingga Slank fans club. Bahkan, Bunda Iffet masih selalu ikut tur konser yang dijalani Slank. Meski begitu, hebatnya Bunda Iffet masih tetap bisa membagi waktu dengan keluarganya. Bunda Iffet juga tetap memberi perhatian lebih terhadap cucu - cucunya. Bahkan dalam kehidupan pribadinya, Bunda Iffet hampir tidak pernah berselisih dengan Bapak Sidharta. Karena segala permasalahan mengenai keluarga, diselesaikan dengan berdiskusi dengan baik guna mencari solusi terbaik. Bunda dan Bapak Sidharta juga sepakat untuk berbagi tugas. Bapak Sidharta bertugas untuk mencari nafkah, sementara Bunda Iffet mengasuh anak - anak yang tentunya tetap saling berdiskusi dalam segala hal.
Sampai saat beberapa Personil Slank terjerumus di lorong hitam, Bunda Iffet yang merasa bersalah pada akhirnya meninggalkan jabatannya sebagai Ketua di salah satu perkumpulan pecinta tanaman yang telah mendapat beragam penghargaan yang salah satunya didapat dari Ibu Tien Soeharto. Dan kemudian Bunda Iffet masuk ke manajemen Slank guna memperbaiki segala kekacauan yang terjadi di tubuh Slank. Dengan penuh semangat, tekad yang kuat, hingga ketegaran hati, pada akhirnya Bunda Iffet mampu mewujudkan cita - citanya untuk membantu para Personil Slank melepaskan diri dari jeratan Narkoba.
For Some Info: Seiring dengan kesetiaan Bunda Iffet mendampingi Slank dan keberhasilannya menuntun Slank ke jalan yang benar tersebut, Bunda juga telah mendapatkan berbagai penghargaan yang salah satunya dari Ibu Hj. Megawati di saat Penetapan dan Pencanangan Hari Musik Indonesia pada 10 Maret 2003 lalu. Dimana pada saat itu Ibu Mega masih menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia.
Bunda juga masih terus memberikan perhatiannya terhadap Slank dan tetap mengontrol para Slankers. Salah satu tindakan pencegahan perbuatan tidak baik yang diterapkan Bunda adalah mewajibkan Slankers yang datang ke Potlot 14 untuk melapor. Karena bebasnya orang untuk keluar masuk kediamannya tersebut, beberapa waktu yang lalu kerap terjadi beberapa perbuatan yang kurang menyenangkan dan tentunya merugikan orang banyak. Melalui pertimbangan tersebut lah Bunda memutuskan untuk mendata para Slankers yang datang ke Potlot 14. Selain itu, Bunda juga kerap memberikan nasihat bijaknya di saat Slank konser. Tepatnya beberapa saat sebelum Slank tampil.
Apa jadinya Slank andai Bunda Iffet nggak ada..? Tanpa Bunda Iffet, Slank bukan apa - apa.
Mother is the name of GOD, in the lips and hearts of children.
Terima Kasih Bunda Iffet..
We SLANK U Rock n' roll Mom...